Sabtu, 09 Oktober 2010

Ular Pemangsa


Ular phyton besar yang memangsa pelajar SMP PGRI, M Zakaria (13) saat mandi di Sungai Tembung, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara diperkirakan masih bersembunyi di dalam terowongan air pembuangan limbah.

Hingga Senin pagi (22/3) lokasi tewasnya M Zakaria penduduk Pasar VIII Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, masih dipenuhi warga yang datang dari berbagai daerah, sehingga polisi harus mengamankan lokasi tersebut.

Darmin Nasution (60) salah seorang warga yang sudah hampir 50 tahun tinggal di Tembung, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, mengatakan baru kali ini mengetahui seekor ular phyton sepanjang tujuh meter memangsa pelajar SMP di daerah itu.

“Kejadian aneh ini merupakan peristiwa yang cukup langka, dan jarang terjadi sepanjang hidup saya yang tinggal tidak berapa jauh dari Sungai Tembung tersebut,” kata Darmin dalam perbincangannya di Tembung, Senin.

Sungai Tembung, Kamis petang (18/3) menggegerkan warga di daerah tersebut setelah seekor ular piton ukuran besar dan panjang tujuh meter lebih memangsa pelajar SMP yang sedang mandi-mandi dengan tiga temannya yang baru pulang sekolah.

Ular piton itu, dengan ganasnya melilit korban yang sedang berusaha melarikan diri dari dalam sungai tersebut.

Selain itu, menurut Nasution, ular yang dalam keadaan kelaparan itu juga membanting-bantingkan korban di dalam sungai, sehingga akhirnya lemas.

Sementara itu, tiga rekan korban yang berhasil keluar dari sungai berusaha minta bantuan pada warga yang tinggal tidak berapa jauh dari lokasi kejadian tersebut.

Selanjutnya, masyarakat dengan menggunakan bambu runcing menombak bagian kepala dan badan ular itu agar mau melepaskan korbannya.

Namun akhirnya, usaha yang dilakukan warga itu tidak sia-sia, karena saat itu juga ular tersebut melepaskan korban yang sudah dalam keadaan remuk dan tidak bernyawa lagi.

Korban yang dilepaskan dari mulut ular yang dalam keadaan mengganas itu, menurut Nasution, nyaris saja menelan pelajar SMP tersebut.

Kemudian ular tersebut, menghilang dan menyelam masuk ke terowongan tempat persembunyiannya dan sampai saat ini tidak pernah keluar.

Selanjutnya, ia menjelaskan, warga yang mengetahui ular memangsa pelajar SMP itu, juga tidak mau tinggal diam, mereka minta bantuan beberapa pawang ular untuk bisa menangkap ular yang berada di Sungai Tembung.

Kemudian, Jumat, (19/3) sekitar pukul 19:30 WIB, pawang ular yang bekerja ekstra keras yang dibantu beberapa masyarakat akhirnya berhasil menjerat ular ukuran besar itu dari tempat persembunyiannya di dalam sungai.

Ular tersebut berhasil dijerat dengan tali yang sudah dipersiapkan, setelah lebih dulu diberi umpan berupa seekor ayam.

Selanjutnya, ular yang berhasil ditangkap itu dimasukkan kedalam goni dan dibawa ke kantor Polsek Percut Sei Tuan untuk diamankan.

Namun, menurut pawang ular yang menangkap ular itu. Ular yang dijerat itu, bukan ular yang memangsa pelajar SMP, tetapi ular lain yang hidup di Sungai Tembung.

Menurut pawang itu, ada dua ekor lagi ular besar yang masih hidup di Sungai Tembung itu, salah satunya ular yang memangsa pelajar SMP.

Selanjutnya Nasution mengatakan, peristiwa ular yang memangsa seorang pelajar SMP itu, benar-benar termasuk peristiwa aneh di daerah ini, karena setiap harinya Sungai Tembung itu dijadikan warga sebagai tempat mandi dan mencuci pakaian.

Namun, tidak pernah warga ada yang melihat ular atau diganggu binatang lainnya yang ada di sungai itu.

“Saya benar-benar terkejut mengetahui ada ular yang memangsa pelajar SMP hingga tewas. Hal ini adalah kejadian yang luar biasa sepanjang hidup saya yang sudah puluhan tahun lamanya tinggal di Tembung,” katanya.

Apalagi, menurut dia, lokasi Sungai Tembung itu, hanya berjarak lebih kurang 200 meter dari rumahnya.

“Kadang-kadang saya juga sering mandi di Sungai Tembung ini, tetapi belum pernah melihat seekor ular pun.Kejadian ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya, ke depan jangan ada lagi korban yang dimangsa ular,” kata Nasution.

Sumber : http://id.news.yahoo.com/antr/20100322/tid-ular-pemangsa-pelajar-di-tembung-mas-f9ffe45.html

Batu ‘Emas’ Muncul Pasca Gempa Aceh


Kota Sinabang Batu Emas Muncul Pasca Gempa Aceh

Semburan lumpur muncul dari bawah permukaan laut di Kepulauan Banyak Kabupaten Aceh Singkil, pasca gempa berkekuatan 7,2 pada skala Ricter, Rabu 7 April 2010 lalu.

Dan yang mengejutkan adalah semburan pasir dan lahar di Perairan Haloban. Semburan itu mengangkat batu berwarna kuning dari perut bumi. Warga percaya bahwa bongkahan batu berwarna kuning itu mengandung emas.

Camat Pulo Banyak, Safnil mengatakan, puluhan nelayan kepulauan Haloban, menyelam dibawah permukaan laut sedalam lima meter mendekati semburan pasir untuk mencari emas, sejak sepekan terakhir.

“Saya beberapa hari lalu sudah ke lokasi untuk melihat langsung, warga menyelam ke dasar laut dengan peralatan seadanya,” kata Safnil, saat dihubungi VIVAnews, Selasa 20 April 2010.

Menurut Safnil pihaknya telah memperingatkan warga untuk menjauh dari semburan pasir dan lumpur tersebut, karena khawatir terhadap keselamatan warga. Namun kata dia, warga masih terus berusaha mencari bongkahan batu emas didekat semburan pasir tersebut.

Safnil juga mengatakan, pihaknya masih menunggu kedatangan tim peneliti dari Dinas Pertambangan dan Energi Aceh, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Pusat, untuk meneliti semburan Lumpur bercampur pasir tersebut.

“Kepastiannya besok mereka sampai ke Pulau Banyak, mereka sedang dalam perjalanan sekarang,” katanya.

Pasca gempa bumi berkekuatan 7,2 skala Richter yang berpusat di laut Simeulue, warga Kepulaun Banyak, Kabupaten Aceh Singkil dikejutkan dengan ditemukannya semburan lumpur bercampur pasir di kawasan Laut Haloban, pekan lalu.

Titik lokasi semburuan berada lima meter dibawah permukaan laut.

Munculnya semburan lumpur tersebut juga sempat membuat panik warga kepulauan Haloban. Pasalnya, beredar kabar akan muncul pulau baru yang akan menengelamkan pulau kecil lainnya.

Kini lokasi semburan telah diberi nama oleh warga sekitar sebagai ‘Gosong Wulawan’ atau dalam bahasa warga Haloban disebut ‘Karang Emas’.

Sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/145433-batu__emas__muncul_pasca_gempa_7_2_sr_di_aceh

Sungai di Dasar Laut Merupakan Bukti Kebenaran Al Qur’an

Sungai Dasar Laut Sungai di Dasar Laut Merupakan Bukti Kebenaran Al Quran

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut

“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

 Sungai di Dasar Laut Merupakan Bukti Kebenaran Al Quran

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

sungai1 Sungai di Dasar Laut Merupakan Bukti Kebenaran Al Quran

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

 Sungai di Dasar Laut Merupakan Bukti Kebenaran Al Quran

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak
ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam
akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut

26908 1312872896266 1063954137 30920409 7579604 n Sungai di Dasar Laut Merupakan Bukti Kebenaran Al Quran

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

 Sungai di Dasar Laut Merupakan Bukti Kebenaran Al Quran

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak
ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam
akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannyamutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.

Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”

Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.

Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.

Sumber : http://ivandrio.wordpress.com/2010/03/07/subhanallah-ada-sungai-dalam-laut/

Jumat, 08 Oktober 2010

Fenomena alam luar biasa

1. Moonbows / Pelangi Bulan


Pelangi terjadi karena matahari bersinar pada tetesan-tetesan air embun, biasanya terjadi pada atmosfir setelah hujan. Moonbow lebih jarang terjadi, hanya dapat dilihat pada malam hari ketika bulan ada pada titik rendah pada saat bulan purnama sampai hampir purnama. Satu tempat popular untuk melihat Moonbow adalah di air terjun Cumberland di kentucky AS.
2. Mirages / Fatamorgana



Fatamorgana muncul ketika cahaya terbias dan menghasilkan gambar dari suatu object atau langit padahal sebenarnya tidak ada. Fenomena ini biasanya terjadi di permukaan panas, seperti jalan aspal atau gurun pasir.
3. Belt of Venus




The Venus Belt / Sabuk Venus adalah fenomena yang muncul pada saat senja yang berdebu ketika sekumpulan langit kemerahan dan kecoklatan muncul diantara langit dan cakrawala.
4. Noctilucent Cloud / Awan Noctilucent




Awan Noctilucent adalah awan yang sangat tinggi secara atmosfir yang membiaskan cahaya pada senja ketika matahari telah tenggelam, mengiluminasi/menyinari langit dengan sumber cahaya yang tak tampak.
5. Aurora Borealis



Pada belahan dunia selatan juga dikenal dengan nama Aurora Australis, Aurora Borealis adalah partikel bermuatan listrik dari matahari yang telah mencapai bagian teratas atmosfir bumi dan menjadi sangat aktif. Aurora biasanya sering terlihat di daerah dekat kutub dan pada waktu dimana siang dan malam sama panjang.
6. Mammatus Clouds / Awan Mammatus



Bentuk awan yang aneh ini sering diasosiasikan dengan badai, dan tidak dapat dimengerti sepenuhnya bagaimana awan ini terbentuk.
7. Fire Whirls / Pusaran Api




Fire whirls / pusaran api adalah tornado yang berputar terlalu dekat dengan kebakaran hutan atau pusaran yang terbentuk karena terdapat terlalu banyak panas di area tersebut.


copy from : terselubung

Profil sekolah Taruna Nusantara


Pada tanggal 14 Juli 1990, sebuah Sekolah Menengah Atas yang berlokasi di Jl. Raya Purworejo Km5, Magelang, diresmikan langsung oleh Panglima ABRI Jenderal TNI Try Sutrisno, dengan nama SMA Taruna Nusantara.

Sekolah yang menggunakan tanah sumbangan Akmil seluas 18,5 hektar ini pembentukannya bermula dari ide Menhankam RI Jenderal TNI L.B. Moerdani pada tanggal 20 Mei 1985 di Pendopo Agung Taman Siswa Yogyakarta.

Dari ide beliau inilah kemudian dibentuk kerjasama antara ABRI dan Taman Siswa. ABRI melalui Yayasan Kejuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman, sedang dari pihak Taman Siswa melalui Yayasan Kebangkitan Nasional. Selanjutnya kedua yayasan ini membentuk suatu lembaga pendidikan yaitu Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN) yang piagam kerjasamanya ditandatangani pada tanggal 20 Mei 1989.

Peletakan batu pertama pada bulan Oktober 1989 mengambil tempat di Desa Pirikan Panca Arga, Kabupaten Magelang berdekatan dengan kompleks Lembah Tidar Akademi Militer. Kemudian pada bulan Mei 1990 diadakanlah seleksi terhadap calon Pamong (guru) SMA Taruna Nusantara di Mabes ABRI Cilangkap. Selanjutnya pada tahun ajaran 1990/1991 SMA Taruna Nusantara mulai menerima siswa baru angkatan 1 yang berasal dari seluruh tanah air dan telah lolos seleksi ketat.
Kurang dari dua tahun setelah berdiri, setelah melalui tahap akreditasi yang berlaku, pada tanggal 2 Maret 1992 SMA TN ditingkatkan statusnya menjadi DISAMAKAN.

Mulai 1996 jumlah kelas ditambah menjadi 9 dengan diterimanya siswa putri sebanyak 72 orang yang dilaksanakan secara ko-edukasi.

Pada tahun 1993 dilaksanakan wisuda pertama dengan hasil 100% lulus dengan prestasi: NEM tertinggi 62,82, NEM terendah 44,34 dan NEM rata-rata 53,94

Sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah tentang wajib belajar 9 tahun maka diadakan penataan SD, SLTP, SLTA, dimana SLTA dikelompokkan menjadi Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dengan demikian memasuki T.P. 1995/ 1996 nama SMA TN berubah menjadi SMU TN. Pada tahun 2004 berubah lagi menjadi SMA TN, mengikuti kebijakan pemerintah dan menggunakan Kurikulum 2004.


Penyelenggaraan pendidikan SMA TN diarahkan sesuai haluan LPTTN yang berisikan tiga wawasan (Tri Wawasan), yaitu Wawasan Kebangsaan, Wawasan Kejuangan, dan Wawasan Kebudayaan. Setiap langkah dan upaya pencapaian tujuan pendidikan harus diwarnai dan dijiwai Tri Wawasan tersebut.

Wawasan Kebangsaan

Implementasi dari wawasan ini terletak dalam pembinaan kehidupan berasrama penuh yang dikembangkan secara luas dan menjadi nafas kehidupan sehari-hari yang kesemuanya bermuara pada persatuan dan kesatuan bangsa.

Wawasan Kejuangan

Implementasi wawasan ini berupa pembinaan jiwa kejuangan yang tinggi terhadap tugas-tugas, tidak mudah putus asa, etos kerja keras dan disiplin tinggi, serta berorentasi prestasi.

Untuk itu siswa diberikan iklim kompetisi yang tinggi, tantangan-tantangan berupa tugas-tugas yang dapat menggali pengerahan potensi siswa baik bidang akademis, kepribadian maupun jasmani, yang juga akan merangsang pengembangan kreativiasnya.

Wawasan Kebudayaan

Implementasi dari wawasan ini adalah terciptanya masyarakat mini Pancasila di dalam kehidupan kampus SMA TN. Nilai-nilai dasar yang bersumber dari budaya dasar bangsa Indonesia dikembangkan sccara intensif melalui pengaturan kehidupan sehari-hari. Cara hidup yang sesuai dengan budaya dasar bangsa tersebut tercermin dalam sistem pamong yang saling asah asih asuh dan bersendikan kekeluargaan dan kebersamaan.

Penanaman etika dan tatakrama serta norma-nonna masyarakat, pola hidup sederhana dan saling membantu serta kerja sama. Etos kerja keras dan disiplin tinggi yang tetap dipadu dengan pengembangan kreativitas serta kemampuan apresiasi terhadap hasil-hasil budaya. Selain itu dikembangkan kemampuan atau daya saing terhadap arus budaya asing yang semakin deras.